Minggu, 13 Juni 2010

Pengalaman Mengikuti Micro Teaching


Pada saat dosen PPL 1 mengumumkan siapa yang akan tampil pada praktek micro teaching,hati saya dan mungkin kawan-kawan jga merasa takut,
Dosen kami mulai menyebutkan nama-nama kami satu persatu,,,,,
oooooo,,, ternyata giliran ku yang pertama..
aw...aw padahal baju lom siap di jahitkan,persiapan yang lain pun belun di siapkan,,,
Dari itu, saya mulai belajar dan latihan di rumah cara mnegajar yang baiuk,,,,


Hari yang di tunggu- tunggu pun tiba,,


saya mendapat giliran ke-3, setelah kawan-kawan ku sudah ciap,,,
Dosen pun memanggil nma saya,,,
Dengan sedikit grogi saya maju dan membawa bahan ajar yang tak seberapa...........
yang ku buat sendri
Pertama mulai mengajar,,,,
biasa aja, tapi kadang-kadang da mogoknya juga,karena kawan-kawan yang ri but di belakangn,,,,,,,,
sudah siap menjelasakn materi,ngasi soal,dan terakhir itu sok memberi tugas ma anak ajarnya(padahl ecek-ecek)


Seru and Biasa aja......................................................

Penggunaan micro teaching


PERSYARATAN MICRO TEACHING
Sebelum melakukan Praktik Mengajar di sekolah, mahasiswa FKIP Unitomo harus melalui pelatihan belajar mengajar. Kegiatan latihan atau Microteaching tersebut dilakukan saat mahasiswa menempuh mata kuliah Ketrampilan Dasar Mengajar. Berikut beberapa pedoman yang berkaitan dengan pelaksaan Micro Teaching:
1. Micro Teaching dilakukan saat mahasiswa menempuh mata kuliah Keterampilan Dasar Mengajar (2 SKS).
2. Selama Menempuh mata kuliah Keterampilan Dasar Mengajar atau Micro Teaching, setiap mahasiswa harus melakukan kegiatan mengajar lebih dari 6 (enam) kali.
3. Kegiatan Micro Teaching dibimbing oleh dosen mata kuliah Keterampilan Dasar Mengajar atau Microteaching dibantu tim PPL.
4. Kegiatan Micro Teaching dilakukan dengan pemanfaatan multi media (komputer, LCD, internet, dan media lain yang berhubungan dengan materi pembelajaran)
5. Evaluasi Micro Teaching dilakukan berdasarkan kompetensi mengajar masing-masing mahasiswa.
2.2 TAHAP MICRO TEACHING
Kegiatan evaluasi Micro Teaching dilakukan dengan tahapan sebagai berikut;
a. Mengamati kemampuan mahasiswa dalam proses Micro Teaching
Pembimbing mengamati kemampuan masing-masing mahasiswa sehingga menemukan aspek-aspek dan materi pelatihan yang sesuai. Dalam pengamatan juga dilakukan diskusi antara dosen dan mahasiswa.
b. Pembimbing dan Tim memberikan model pengajaran yang ideal
Pembimbing memberikan contoh model-model pengajaran yang dibutuhkan mahasiswa dan sesuai dengan prinsip-prinsip kurikulum Berbasis Kompetensi.
c. Menilai proses latihan Micro Teaching yang dilakukan oleh mahasiswa.
Memberikan penilaian terhadap hasil latihan micro teaching mahasiswa sesuai dengan format penilaian yang ditentukan dan/atau berdasarkan hasil kesepakatan dengan mahasiswa.
d. Memberikan umpan balik terhadap kekurangan mahasiswa dan memberikan bimbingan dan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi mahasiswa.
e. Mendiskusikan hasil Micro Teaching dengan sesama mahasiswa dengan arahan pembimbing.

Pengertian dan tujuan micro teaching


Pengertian

Micro berarti kecil, terbatas, sempit. Teaching berarti mendidik atau menajar. Micro Teaching berarti suatu kegiatan mengajar dimana segalanya diperkecil atau disederhanakan. Apa yang dikecilkan atau disederhanakan, yaitu :

ü Jumlah siswa 5-6 orang

ü Waktu mengajar 5 – 10 menit

ü Bahan pelajaran hanya mencakup satu atau dua hal yang sederhana

ü Ketrampilan mengajar difokuskan beberapa ketrampilan khusus saja.

Unsur micro merupakan ciri utamanya dan berusaha untuk meyederhanakan secara sistimatis keseluruhan proses mengajar yang ada. Usaha simplikasi ini didasari oleh asumsi bahwa : “sebelum kita dapat mengerti, dapat belajar dan dapat melaksanakan kegiatan mengajar yang komplek, kita harus menguasai dulu komponen-komponen dari keseluruhan kegiatan yang ada.” Maka dengan memperkecil murid, menyingkat waktu, mempersempit saran-saran serta membatasi ketrampilan, perhataian dapat sepenuhnya diarahkan pada pembinaan penyempurnaan ketrampilan khusus yang sedang dipelajari



Urgensi Micro Teaching

Micro Teaching dapat digunakan dalam :

ü Pendidikan pre service, yaitu bagi calon guru:

1. Sebagai persiapan calon guru sebelum benar-benar mengajar di depan kelas.

2. Sebagai usaha perbaikan penampilan calon guru.

ü Pendidikan in service, yaitu bagi guru atau penilik.

1. Untuk meningkatkan kemampuan guru mengajar rutin, supaya menemukan dan mengetahui kelemahan-kelemahannya sendiri dan berusaha memperbaikinya.

2. Untuk meningaktkan kemampuan supervisor supaya ia tahu apakah bimbingan, nasihat dan saran-saranya benar-benar efektif dalam membantu peningkatan guru-gurunya.

3. Untuk percobaan melaksanakan metode baru, sebelum metode itu dilaksanakan dalam pembelajaran yang sebenarnya.



Tujuan operasional Micro Teaching

1. Mengembangkan kemampuan mawas diri dan menilai orang lain.

2. Memungkinkan adanya perbaikan dalam waktu singkat.

3. Menanamkan rasa percaya pada diri dan bersifat terbuka dengan kritik orang lain

4. Mengembangkan sikap kritis murobbi.

5. Menanamkan kesadaran akan nilai ketrampilan mngajar dan komponen-komponenya.

6. Mengenal kelemahan-kelemahan dan keliruan –keliruan dalam penampilan ketrampilan mengajar dan tahu penampilan yang baik.

7. Dengan menggunakan video Tape recorder maka :

8. Memberi kesempatan guru untuk melihat dan mendengar dirinya sendiri.

9. Memberi kesempatan untuk mengikuti kembali kritik dan diskusi caranya mengajar berulangkali.

10. Memungkinkan untuk membuat model cara mengjar.

11. Memungkinkan banyak orang yang dapat mengikuti proses belajar dan tidak tentu waktunya.

12. Merupakan medan untuk mencobakan sistem atau metode baru untuk diteliti sebelum dikembangkan.

13. Memberi kesempatan pendekatan analistis mengenai ketrampilan dan strategi mengajar.



Materi Kegiatan (program Kegiatan)

Yang dimaksud materi disini adalah ketrampilan yang akan dilatih melalui penampilan dalam micro teaching.

Ada sepuluh ketrampilan khusus yang dapat dilatih dalam micro teaching yang kesemuanya itu merupakan dalam sebuah proses belajar mengajar.

Keteampilan khusus itu meliputi:

ü Ketrampilan membuka pelajaran

ü Keteampilan memberi motivasi

ü Ketrampilan bertanya

ü Ketrampilan menerangkan

ü Ketrampilan mendayagunakan media

ü Ketrampilan menggunakan metode yang tepat

ü Ketrampilan mengadakan interaksi

ü Ketrampilan penampilan verbal dan non verbal

ü Ketrampilan penjajagan/assesment.

ü Ketrampilan menutup pelajaran.